Pages

Wednesday, November 21, 2012

Jadi apa ya?

Saya adalah seorang anak yang pathetic. Oke, mungkin saya ga bisa bilang kalo saya adalah seorang "anak", saya udah berumur 21 tahun tapi saya masih bingung, mau jadi apa saya nanti?
Dahulu kala, ketika saya masih kecil, setiap kali ditanya, saya pasti bilang saya ingin menjadi artis.

Hal ini sudah terlihat saat saya masih kecil, saat masih di Taman Kanak-kanak, saya satu-satunya anak laki-laki yang mau tampil saat hari Kartini di sekolah, dengan pakaian polisi, saya "menari" (waktu itu sebenarnya saya hanya jalan di tempat sambil hormat mengikuti irama lagu) bersama dengan (kalo ga salah) sekitar 6 atau 8 anak perempuan lain yang berada di belakang saya juga ikut menari bersama saya. But Now I don't even know is it an artist or a gay -_-"

Satu hal yang membuat saya mengurungkan niat ntuk menjadi seorang entertainer adalah ketiadaan bakat saya dalam dunia entertaining. Akting pas-pasan, kelihatan jelek di video, sering malu tampil di depan publik dan ketika tampil malah malu-maluin. Saya dulu sering sekali berpikir untuk "pindah haluan" mencari bakat-bakat terpendam yang saya miliki, entah itu melukis (gagal), memotret (gagal juga), bernyanyi (hancur), memecahkan rekor DIAM TERLAMA (ga bisa diem), dan lain-lain dan lain-lain...

Kadang (baca: selalu) saya iri dengan teman-teman yang sepertinya banyak yang menemukan bakatnya masing-masing, sungguh sangat banyak teman yang bisa melukis jauh lebih indah, memotret jauh lebih emejing, bernyanyi jauh lebih merdu, berdiam diri lebih lama (Ok, this is weird) dari saya dan membuat saya bertanya pada Tuhan di setiap renungan malam panjang saya (sepertinya 2 atau 3 tahun sekali), "God, Tuhan, Alloh, do you hear me? Kenapa aku tidak punya kemampuan yang bisa kubanggakan ya Alloh, kalopun ada, cepatlah tunjukkan ya Alloh, aku ingin seperti teman-temanku yang KEWL dan KEREN ABEHS ya Alloh, oh ya, jangan lupa tambahkan rejekiku ya Alloh, Amin" gitu. Eh sampe sekarang masiiih aja saya tidak dapat menemukan apa sih "fabulous skill" yang saya miliki?

Suatu saat ada seorang teman berkata, "Tommy, kamu kok lebih enak diajak ngomong kalo chat di Facebook atau SMS dibandingkan kalo ngobrol langsung ya?", dengan refleks saya menjawab, "Ya iyalah, soalnya aku kalo ngobrol lewat tulisan pasti mikir dulu, kalo ngobrol asal muncrat aja kayak aer dipompa ama Aquaproof", "Aquaproof? Itu merek cat bego bukan pompa", "Oh iya, Shimizu maksudnya, ga jauhlah", Dia langsung pergi dan tak kembali.

Sejak saat itu saya berpikir, "Kenapa ga saya coba nulis aja? Hanya dengan modal komputer, sedikit berpikir dan skill mengetik sebelas jari yang saya miliki, pasti akan berhasil". Sejak saat itu, saya mulai mencoba membeli dan membaca beberapa novel penulis dalam dan luar negeri dan membandingkan gaya tulisan mereka, mencoba membuat cerita sendiri dengan gaya penulisan seperti itu, dan membacanya setelah saya tinggal tulisan itu selama 2 atau 3 bulan. Hasilnya? HANCUR! Hahaha, tidak ada satupun tulisan saya yang menurut saya bukan sampah. Kualitas cerita, plotnya, sampai karakter-karakter yang muncul dalam ketidakjelasan absolut adalah sebuah kesinkronisasian yang luar biasa menghancurkan cerita itu sendiri. Namun, karena menurut saya ini adalah jalan satu-satunya, saya akan terus mencoba, melahirkan satu atau dua cerita yang tetiba muncul di otak saya yang ga ngerti lagi bentuknya kayak gimana, menelurkan tiga atau empat ide karakter baru yang MUNGKIN saja belum dipikirkan oleh orang lain yang MUNGKIN saja 4,5/5-nya jauh lebih jenius dari saya, menelurlahirkan lima atau enam kata untuk mengakhiri tulisan ini. Haha, goddbye all, saya mau tidur dulu. Sampai jumpahhh di post selanjutnya kalo ada yang baca ini blog T~T

1 comments:

Mikochin said...

aaah sama banget!
karena merasa gak punya bakat laen aku memaksakan diri untuk lewat jalur menulis haha :))
semoga kita berhasil jadi penulis ya kak! :D

Post a Comment